Halaman

WELCOME

SELAMAT DATANG DI SEPUTAR BEM UMT...!!!

Tangerang Book Fair 2011



Acara TANGERANG BOOK FAIR 2011yang akan di laksanakan pada tanggal 21 - 24 April 2011 di Kawasan Pendidikan Cikokol Tangerang JL. Perintis Kemerdekaan I akan diikuti beberapa peserta, di antaranya:
  1. Penerbit buku, distributor buku/toko buku
  2. Distributor kaset/VCD
  3. Toko/distributor makanan, minuman, pakaian, perlengkapan dan aksesories
Tangerang Book Fair diselenggarakan secara umum bertujuan:

  • Memberikan edukasi dan informasi kepada generasi muda pelajar maupun mahasiswa Tangeramengenai pentingnya arti sebuah buku.
  • One Stop Booktainment, pusat hiburan dan belanja buku terbesar dan terlengkap di Tangerang.
  • Sebagai sarana komunikasi langsung antara pengunjung dan pelaku industri penerbitan, percetakan dan juga pendukungnya.
  • Sebagai ajang promosi & penjualan bagi pelaku industri percetakan dan pendukungnya.
  • Tempat berkumpulnya para anggota komunitas buku, pecinta & penikmat buku, serta pengagum buku.
Adapun pengangkatan tema secara khusus bertujuan:
  • Sebagai reprensentatif komitmen Pemkot Tangerang serta Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) Universitas Muhammadiyah Tangerang ( UMT ) dalam memajukan pendidikan bahwa " I CAN DO IT !!! ".
Adapun info lainya yaitu:

PENDAFTARAN PESERTA
  1. Peserta yang belum dapat bisa langsung ke sekertariatan BEM UMT
  2. Peserta dapat mendaftarkan diri dengan mengisi formulir keikutsertaan bisa diserahkan di sekertariatan BEM UMT JL. Perintis Kemerdekaan I/33 LT 2 Universitas Muhammadiyah Tangerang
  3. Keikutsertaan dianggap sah setelah mengisi formulir dan melakukan pembayaran stand sesuai dengan ketentuan penyelenggaraan.
  4. Hak penetapan, persetujuan dan perubahan stand sepenuhnya diatur penyelenggara
  5. Peserta tidak diperkenankan menjual, menyewakan atau mengalihkan stand yang telah disewa kepada pihak lain.
FASILITAS PESERTA
  1. Sewa ruang/stand
  2. Partisi standar
  3. Meja 1 buah/stand
  4. Kursi 2 buah/stand
  5. Rak buku 3 saf per dinding
  6. Lampu TL 40 watt, 1 buah/stand
  7. MCB 1 buah dengan aliran listrik 440 watt
  8. Karpet seluas stand
  9. Nomor dan nama stand
  10. ID Card 2 buah/stand
  11. Kaos 2 buah/stand
PROSEDUR PEMBAYARAN
  1. Peserta yang telah mendapatkan stand dan mengisi formulir keikutsertaan diwajibkan membayar uang muka minimal 50 % dari total harga stand selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah pengisian formulir.
  2. Apabila 7 (tujuh) hari setelah pengisian formulir uang muka belum dilaksanakan, panitia berhak mengalihkan atau memberikan stand kepada pihak lain.
  3. Pelunasan stand wajib dilakukan pada tanggal .
  4. Apabila sampai tanggal 16 April 2011 pembayaran belum dilaksanakan, panitia berhak membatalkan hak keikutsertaan dan uang sewa tidak dapat  dikembalikan.
  5. Penambahan dan pembayaran fasilitas tambahan hanya dapat dilakukan melalui pemesanan dan tidak melayani pemesanan fasilitas tambahan di hari H.
  6.    
ORGANIZING COMMITEE BY
Kementerian INFOKOM BEM UMT
Email : bem.109@gmail.com
Web  : www.bem109.blogspot.com / www.umt.ac.id
Cp     :   081510427426 ( Indra ) 
           08811192957 ( Oldie )

    LOGO - LOGO

     VISI MISI
    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
    " REVO 2010 - 2011 "

    Visi :

    Reaktualisasi organisasi yang berorientasi ideologi kritis menuju insan akademis yang dinamis, berilmu amaliah dan beramal ilmiah

    Misi :
    1. Melaksanakan dan mengupayakan regenerasi yang kredibel secara integral,profesional dan proporsional 
    2. Mengembangkan dan meningkatkan potensi akademisi secara menyeluruh meliputi aspek intelektual,spiritual, dan emosional "
    3. Menjalin dan membina kemitraan dengan institusi lain secara intensif dan efektif "
    4. Membentuk dan membina pribadi mu'min muttaqin yang berimbang antara ilmu dan amal melalui pendekatan lifeskill "

    Bagaimana Dunia Pendidikan

    Kiprah pendidikan senantiasa hidup dalam suatu dunia yang terus berubah seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan perubahan demografi. Jika dunia pendidikan tidak menyelaraskan diri dengan perkembangan jaman tersebut, pendidikan akan menjadi usang dan tidak selaras dengan kemajuan di milenium kedua ini. Generasi muda saat ini, yang disebut juga Generasi Z atau Net Generation, mempunyai karakteristik yang membuat mereka berbeda dengan generasi terdahulu. Jika dunia pendidikan tidak membuat upaya untuk memetakan profil khas pemelajar ini dan merancang pola pembelajaran yang sesuai, akan terbentuk kesenjangan antara keduanya.

    Pemelajar di jaman informasi ini mempunyai kecenderungan gaya belajar aktif, sequential, sensing, dan visual (Felder dan Soloman, 1993).  Pemelajar aktif  mudah belajar dengan  melakukan sendiri apa yang sedang dipelajari.  Maka, mata kuliah yang terlalu banyak bersifat ceramah dan komunikasi satu arah serta terpusat kepada dosen (teacher-centered) tidak akan cocok dengan mereka. Sebaliknya, pembelajaran yang membuat mereka menerapkan teori dan melakukan sendiri apa yang  sedang dipelajari akan dengan mudah menarik minat dan pada gilirannya kemampuan belajar mereka.  Mereka yang bergaya belajar sequential  mudah menyerap materi yang diberikan secara runtut, berurutan secara logis, dan dengan jelas terkait antara satu dengan lainnya. Mereka dengan gaya belajar sensing cenderung menyukai fakta, menyukai hal-hal yang penerapan praktisnya jelas, mengharapkan relevansi dengan dunia sehari-hari, dan kurang suka teori abstrak dan tes yang materinya belum dibahas tuntas di kelas. 

    Akhirnya, mereka dengan gaya belajar visual akan terbantu dengan bagan, skema, dan diagram alir dari rangkaian teori yang sedang mereka kupas. Keempat gaya belajar ini selaras dengan kecenderungan generasi Z yang kehidupannya sarat dengan interaksi lewat berbagai media virtual seperti ponsel, Blackberry, dan Internet. Kesimpulannya, sudah saatnya praktek pendidikan mengakomodasi kecenderungan ini melalui kombinasi yang efektif antara pembelajaran teori dengan eksplorasi dunia maya melalui berbagai piranti teknologi informasi tersebut.

    Di bidang pembelajaran bahasa, misalnya, temuan termutakhir di ranah pembelajaran kosa kata membuka cara-cara baru untuk memaksimalkan dampak pembelajaran. Penerapan Output Hypothesis yang semula dirancang untuk mengasah kemampuan berbicara dan menulis telah meluas dengan dampak yang cukup positif pada pembelajaran kosa kata. Pada prinsipnya, semakin sering seorang pemelajar diminta untuk memakai kosa kata yang sedang dipelajarinya dalam ucapan maupun tulisannya, semakin baik kosa kata itu tertanam dalam benaknya. Dengan memaksimalkan sumber daya yang tersedia berlimpah di Internet, seorang guru bahasa bisa dengan mudah menciptakan lingkungan belajar yang memacu pertumbuhan kosa kata para muridnya. 

    Situs pemilah jenis kata (word profiler) dengan cepat bisa membantu mereka mengenali kosa kata apa yang harus dipelajari secara sadar dengan penuh perhatian (intentional learning), dan mana yang bisa diserahkan pada mekanisme belajar secara otomatis (incidental learning). Lalu, situs yang menyediakan piranti concordance memampukan mereka untuk melihat bagaimana kata-kata dan ungkapan tadi dipakai secara alamiah dalam wacana tulis dan lisan sehari-hari. Stevens (1993) menegaskan bahwa situs concordancer ini menyusun data bahasa sedemikian rupa sehingga pemelajar bisa dengan cepat menemukan pola-pola wacana alamiah dan dengan demikian membuat proses penguasaannya menjadi lebih singkat.

    Kamus online bisa dengan cepat membantu mereka menemukan arti beberapa kata penting yang masih baru dikenal. Beberapa kamus online terkenal seperti Cambridge Online Dictionary bahkan menyediakan peta semantik yang merangkaikan kata-kata ini dengan kata-kata sinonim dan lawan katanya dalam suatu bentuk diagram atau jejaring. 

    Situs terkenal Youtube atau Metacafe menyediakan berbagai tampilan video dimana bahasa dan kosa kata tersebut digunakan dalam interaksi alamiah sehari-hari. Maka, nampak bahwa penggunaan media Internet  dalam pembelajaran selaras dengan keempat gaya belajar yang telah diulas di atas tadi.
    Pada saat yang sama, dunia pendidikan terus berinovasi dan tak segan mengulas kembali prinsip-prinsip yang telah diajukan di masa lalu namun masih relevan sampai sekarang. Pendekatan berpikir kritis (Critical Thinking) sedang banyak diaplikasikan dan dikaji keefektifannya untuk kegiatan belajar di semua disiplin ilmu. Dengan tujuan utama membentuk pemelajar yang mampu belajar mandiri dengan bertumpu pada alur pemikiran yang logis dan sistematis, pendekatan ini  sangat relevan dengan jaman di mana sumber belajar berlimpah dari Internet dan pemelajar terpapar pada sekian banyak sumber informasi. 

    Dihadapkan pada situasi berkelimpahan seperti ini, tak pelak seorang pemelajar harus secara mantap menentukan tujuannya dan dengan kritis menentukan sumber-sumber apa yang mereka bisa pakai untuk mencapai tujuan tersebut. Bukan hanya itu, namun ketika sudah mencapai tujuan, mereka juga harus mampu mengevaluasi sejauh mana dan bagaimana tujuan itu dicapai. Pada intinya, pendekatan berpikir kritis sebaiknya mulai ditanamkan dan dipacu untuk generasi terdidik dari semua bidang ilmu. Pada saat yang sama, dunia pendidikan sebaiknya tidak segan berbenah diri untuk senantiasa peka terhadap kecenderungan gaya belajar generasi muda dan membuat perubahan yang signifikan.

    Daftar Acuan
    Prof. Dr. Patrisius Istiarto Djiwandono ( Dosen Universitas Ma Chung Malang )
    Felder, R.M., and Soloman, B.A. (1993). Learning styles and strategies. Diunduh 9 Januari 2010 dari http://www4.ncsu.edu/unity/lockers/users/f/felder/public/ILSdir/styles.htm
    Stevens, V. (1993). Concordances as enhancements to language competence. TESOL Matters 2, hal 6:11